Benarkah ini wajah semalam
Yang penuh rindu dendam
Aduh sayang cinta suciku
Ketika itu padamu, bagaikan debu
Kini kenapa datang semula
Dengan derai airmata
Tidakkah dulu kau yang berkata
Diriku bukan yang kau cinta
Haruskah ku memaafkan
Kesalahan yang kau lakukan
Sedangkan kesan perbuatanmu
Masih kurasakan
Ku tak mau berulang
Ku rawang cintamu
Tak terelak lagi ku, betapa pahitnya
Kutahu siapa engkau, lahir batinmu
Cintamu berunggun apikan keraguan
Dari terus makan hati
Yang mungkin hingga ke mati
Lebih baik saja ku sendiri begini
Cukuplah hanya sekali ku merasakan
Cukuplah hanya sekali
Jangan bujuk aku lagi
Usah datang lagi
Kuanggap semua sudahpun berlalu pergi
Tidak aku menyesali keputusanku
Cukuplah sampai disini
Tidakkah dulu kau yang berkata
Diriku bukan yang kau cinta..
Yang penuh rindu dendam
Aduh sayang cinta suciku
Ketika itu padamu, bagaikan debu
Kini kenapa datang semula
Dengan derai airmata
Tidakkah dulu kau yang berkata
Diriku bukan yang kau cinta
Haruskah ku memaafkan
Kesalahan yang kau lakukan
Sedangkan kesan perbuatanmu
Masih kurasakan
Ku tak mau berulang
Ku rawang cintamu
Tak terelak lagi ku, betapa pahitnya
Kutahu siapa engkau, lahir batinmu
Cintamu berunggun apikan keraguan
Dari terus makan hati
Yang mungkin hingga ke mati
Lebih baik saja ku sendiri begini
Cukuplah hanya sekali ku merasakan
Cukuplah hanya sekali
Jangan bujuk aku lagi
Usah datang lagi
Kuanggap semua sudahpun berlalu pergi
Tidak aku menyesali keputusanku
Cukuplah sampai disini
Tidakkah dulu kau yang berkata
Diriku bukan yang kau cinta..